Sistim pembagian order pada Gojek dengan sistim alam ini sangat unik dan menarik untuk menjadi perbincangan hangat saat di warung kopi. Karena keduanya sangat sulit untuk di prediksi, meskipun dengan ilmu ala suhu-suhu jalanan ataupun para senior yang sudah mengenal Gojek sejak jamannya masih ikut antri di Gelora Bung Karno alias GBK.
Sebelumnya, terus terang saya bingung kasih judul yang tepat mengenai tulisan kali ini. Tapi yang pasti, cuaca yang selalu berubah-ubah beberapa hari terakhir ini menjadi sebuah pekerjaan rumah yang harus diperhatikan, baik itu bagi Gojek, dan juga mitra-nya sendiri.
Saat cuaca normal, akun rasanya susah dapat order. Tapi akan berbeda ketika rintik hujan datang yang kemudian intensitasnya semakin tinggi. Hujan menjadi sebuah berkah tersendiri bagi saya, dan mungkin bagi kalian yang punya akun termasuk dalam kategori Akun Kodok.
Seperti yang kita ketahui, nama besar Gojek menjadi sebuah kiblat dalam hal transportasi online. Mulai dari antar jemput penumpang, barang, makanan & minuman, sampai hal-hal lainnya yang dibutuhkan oleh para pelanggannya melalui fitur GoMart / GoShop. Tapi begitulah faktanya, secara otomatis demand & supply menjadi tidak seimbang saat hujan turun.
Bagi saya yang memang saat ini masih fokus narik, cuaca normal & hujan bukanlah sebuah halangan kalau badan sehat & bugar. Pendapatan yang tidak bisa diprediksi, bahkan tidak jarang dianggap sebelah mata karena tidak mendapatkan pengakuan bila dibandingkan dengan orang yang memiliki pekerjaan tetap. Tapi, bukan itu inti yang ada pada tulisan kali ini..
Karena, sebenarnya Pekerjaan Rumah ini sejak awal Gojek berdiri hingga sampai saat ini masih belum terselesaikan. Meskipun dalam hal tampilan aplikasi, sistim pembayaran, ketepatan penjemputan dan pengantaran, serta termasuk User Experience yang jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Namun berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya jika ditinjau dari sisi pendapatan mitra.
Padahal, kalau aplikasi bisa digunakan & berjalan dengan baik, ketersediaan mitra di lapangan merupana ujung tombak kedua dari Gojek.
Kalau hujan, wajar jika banyak driver yang off karena orderan yang terlalu melimpah. Penjemputan jauh, argo yang dirasa tidak sesuai, akses jalan sulit dijangkau, dsb. Hanya driver yang berkebutuhan tinggi yang mampu menerobos masalah tersebut. Termasuk saya, wkwkwk…
Punya akun prio Food dengan kasta rendah itu sesuatu banget kalau cuaca lagi normal. Padahal, sejak #Salam8rb jadi trending di kalangan Ojol kemarin, banyak banget teman-teman yang beralih layanan & sudah menyarankan saya untuk fokus bermain tunggir alias GoRide. Tapi akan jauh berbeda ketika hujan turun, karena nikmatnya melakukan sortir itu luar biasa. Saya hanya akan mengambil order yang saya suka, yang argonya masuk akal, dan restonya nyaman, orangnya ramah, pelayanannya cepat, apalagi argo ngantarnya ada lonjakan. Skip order di luar kategori tersebut.
Wajar banyak pelanggan yang mengeluh karena harus menunggu lama, susah dapat driver, sekalinya dapat drivernya nggak gerak-gerak trus ujung-ujungnya di cancel.
Nggak sadar sudah kepanjangan nulisnya. Hanya Nadiem & kita sebagai driver yang paham dengan kondisi ini. Wajar saya rindu dengan era yang berbeda pada saat itu, dimana dunia persilatan sebagian besar masih dipegang full oleh Gojek.
Udah ahh… Buat kalian yang satu profesi, semoga kita selalu diberikan kesehatan, perlindungan, kemudahan, serta rejeki yang berkah.
Ingat…, Kalo lagi gacor jangan lupa nabung. Jadi kalau akun lagi gagu kamu masih dana simpanan. Atau buat merintis usaha kecil-kecilan. Karena gacor selamanya itu menurut saya adalah mitos. Walaupun kasta akunmu mungkin beberapa bulan ini selalu berada di atas, tapi sistim alam (musim penghujan) akan menjadi ujian berat bagimu kawan.
